Berikut ini adalah ringkasan dari sebuah jurnal oleh Ajeng Santiara, Elvina Dhiaul Iftitah*, Danar Purwonugroho Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, dengan judul di atas.
ABSTRAK
Telah dilakukan reaksi katalitik terhadap sitronelal
menggunakan Cu/ZnBr2/γ-Al2O3. Penelitian ini
meliputi pembuatan katalis Cu/ZnBr2/γ-Al2O3 dan reaksi katalitik
terhadap sitronelal. Katalis Cu/ZnBr2/γ-Al2O3 dibuat dengan metode impregnasi Cu(NO3)2.3H2O ke dalam
katalis ZnBr2/γ-Al2O3 dalam pelarut metanol. Reaksi katalitik dilakukan dengan uji aktivitas katalis
Cu/ZnBr2/γ-Al2O3 terhadap sitronelal dengan atmosfer gas N2 dan H2 dengan perbandingan 1:4. Berdasarkan hasil
analisis, diketahui bahwa produk yang dihasilkan adalah isopulegol dengan selektivitas 15,90% yang diperoleh pada
kondisi temperatur 120oC.
Kata kunci: isopulegol, katalis Cu/ZnBr2/γ-Al2O3, reaksi
katalitik, sitronelal
PENDAHULUAN
Sitronelal termasuk senyawa minyak atsiri yang berwarna
kekuningan dan mudah
menguap pada suhu kamar. Selain itu, sitronelal bersifat
sedikit larut dalam air dan dapat larut
dalam alkohol dan ester [1]. Sitronelal merupakan senyawa
yang memiliki rumus molekul
C10H20O (3,7-dimetil-6-okten-1-ol). Senyawa ini merupakan
metabolit golongan monoterpen
dari tanaman Cymbopogon nardusdan Cymbopogon winterianus
Jawitt. Sitronelal memiliki
massa relatif 154,25 dapat direduksi menghasilkan
sitronelol, dapat menghasilkan isopulegol
dalam suasana asam dengan reaksi siklisasi, serta
polimerisasi dalam suasana basa. Senyawa
isopulegol berperan terutama dalam proses sintesis beberapa
senyawa terpen seperti mentol.
Untuk menghasilkan isopulegol dari sitronelal, dapat
digunakan katalis asam seperti
ZnBr2. Keberhasilan ZnBr2 sebagai asam lewis telah
dibuktikan dalam penelitian Iftitah,
2011. ZnBr2 dipandang mampu meningkatkan laju siklisasi
dan memberikan selektivitas
tinggi terhadap pembentukan (-)-isopulegol.
Berdasarkan informasi diatas, pada penelitian ini digunakan
katalis heterogen
Cu/ZnBr2/γAl2O3 untuk reaksi hidrogenasi katalitik yang
diharapkan akan memberikan hasil
yang efektif untuk konversi sitronelal menjadi isopulegol.
METODA PENELITIAN
Bahan dan Alat
Dalam penelitian ini digunakan bahan dan alat meliputi γ-Alumina (Merck), ZnBr2
(Merck), Cu(NO3)2.3H2O (Merck), metanol (Merck), sitronelal
(Merck), gas N2 (PT. Tira
Austenite Tbk), dan gas H2 (PT. Tira Austenite Tbk), satu
set reaktor gelas modifikasi, tanur
modifikasi, neraca analitik, pemanas listrik, magnetic
stirer, rotary evaporator vaccum
dengan pengurangan tekanan, microtube, pipet mikro,
termometer raksa, dan alat-alat gelas.
Instrumen yang digunakan adalah Kromatografi Gas Spektrum
Massa, Kromatografi
Gas.
Prosedur
Preparasi Katalis
Preparasi katalis dilakukan dengan melarutkan padatan
ZnBr2 dalam metanol,
kemudian ditambahkan padatan γ-Al2O3. Kemudiandiaduk dengan
stirrer magnetic selama 24
jam. Pelarut metanol kemudian diuapkan dengan rotary
evaporator vacuum pada temperatur
216 90OC. Padatan katalis dikeringkan dalam oven dan dikalsinasi
dengan atmosfer gas N2 pada
temperatur 400OC selama 3 jam dengan rekator katalis modifikasi Iftitah
[5].
Impregnasi Cu(NO3)2.3H2O ke dalam ZnBr2/γ-Al2O3
dilakukan untuk membuat katalis
Cu/ZnBr2/γ-Al2O3.
Cu(NO3)2.3H2O dilarutkan dalam metanol dan ditambahkan dengan
katalis ZnBr2/γ-Al2O3, kemudian diaduk selama 24 jam.
Pelarut metanol diuapkan dengan
rotary evaporator vacuum. Padatan katalis dikeringkan dalam
oven, kemudian dikalsinasi
dengan atmosfer gas N2 dan direduksi dengan atmosfer gas H2
menggunakan reaktor katalis
modifikasi Iftitah.
Reaksi Katalitik Sitronelal
Reaksi katalitik sitronelal dilakukan dengan perbandingan
atmosfer gas N2:H2 = 1:4.
Proses dimulai dengan memasukkan sitronelal ke dalam labu
reaktor modifikasi Iftitah [5].
Katalis Cu/ZnBr2/γ-Al2O3dan magnetic stirrer ditambahkan ke
dalam labu reaktor tersebut.
Sistem dikondisikan dalam keadaanvakum dan ditambahkan
atmosfer gas N2. Reaksi katalitik
dilakukan dalam temperatur dan 120oC selama 1 jam, produk reaksi dicuplik pada menit ke-30, 60.
Kemudian diletakkan pada microtube 1,5 mL. Kemudian proses dilanjutkan dengan
mengkondisikan sistem pada tekanan atmosfer gas H2 selama 4
jam.Produk reaksi dicuplik
pada menit ke- 120, 180, 240, dan 300 kemudian diletakkan
pada microtube 1,5 mL. Proses
pemisahan padatan katalis dengan produk reaksi dilakukan
dengan cara didiamkan beberapa
jam. Produk reaksi dianalisis dengan Kromatografi Gas (KG)
dan Kromatografi Gas-Spektra
Massa (KG-MS).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Reaksi Katalitik Terhadap Sitronelal
Dari hasil analisis menggunakan kromatografi gas (KG)
diperoleh nilai kuantitas
sitronelal dan dapat dihitung konversi sitronelal sehingga
menghasilkan grafik seperti pada
gambar 2.
217
Pada temperatur 1200C energi minimum reaksi katalitik telah terpenuhi, sehingga
sitronelal dapat terkonversi dengan baik. Dilakukan
pengujian untuk memastikan perkiraan
senyawa yang terbentuk. Analisis dilakukan dengan
menggunakan kromatografi gas spektra
massa (KG-MS). Berikut disajikan data fragmentasi hasil
spektra massa (MS).
Produk yang dihasilkan berdasarkan analisis MS adalah
isopulegol dengan kuantitas
produk sebesar 8,96 % yang tersebar pada 2 waktu retensi
(tR). Selektivitas isolpulegol pada
menit ke 300 diperoleh sebesar 15, 90%.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian reaksi katalik terhadap sitronelal
menggunakan katalis
Cu/ZnBr2/γ-Al2O3, dapat
disimpulkan bahwa katalis Cu/ZnBr2/γ-Al2O3 memiliki aktivitas
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih kami sampaikan kepada Drs. Suratmo, M.Sc selaku
kepala Laboratorium
Kimia Organik, Universitas Brawijaya. Staff Laboratorium
Kimia Organik Universitas
Brawijaya, Malang. Staff Laboratorium Material dan
Metarulagi dan Laboratorium Energi
Institut Sepuluh November, Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Milone, C., dkk, 2000, Selective One Step Synthesis Of
(-)-Mentol From (+) - Citronellal
on Ru Support on Modified SiO2, Applied Catalyst A: General,
199, 2000, 239-244.
2. Pybus, D., Sell, C., Eds, 1999, The Chemistry of
Fragrance, Di Dalam Lenardao, E.J., dkk,
2007, Citronellal as Key Compound in Organic Synthesis.
Tetrahedron, 63, 2007,
6671-6712.
3. Balu, A. M., Juan, M. C., Rafael, L., Antonio, A. R.,
2010, One-Step Microwave-Assisted
Asymmetric Cyclisation / Hydrogenation of Citronellal to
Menthols Using
Supported Nanoparticles on Mesoporous Materials, Journal of
Organic Biomol
Chemistry, 8, 2845–2849, Spanyol.
4. Hutait, S., Singh, V., dan Batra, S., 2010, Facile
synthesis of Dihydroquinoline-fusedCanthines via Intramolecular Aza-Diels-Alder
Reaction, Europan Journal of
Organic Chemistry, 32, 2010, 6269-6276.
5. Iftitah, E.D.,
2011, Kajian Reaksi dan Hidrogenasi (R)-(+)-Sitronelal Menggunakan
Katalis Berbasis ZnBr2/γ-Al2O3 dan Ni/γ-Al2O3, Disertasi, Program
Studi S3 Ilmu
Kimia, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
6. Ravasio, N., Poli, N., Psaro, R., Saba, M., dan
Zaccheria, F., 2000, Bifunctional copper
catalysts. Part II.
Stereoselective synthesis of (-)-menthol starting from (+)-citronellal,
Catalysis,13, 2000, 195-199.
Sumber : REAKSI KATALITIK TERHADAP SITRONELAL MENGGUNAKAN KATALIS
http://www.atep-afia.net/2015/09/tugas-m5-kpli-kk.html
Sumber : REAKSI KATALITIK TERHADAP SITRONELAL MENGGUNAKAN KATALIS
http://www.atep-afia.net/2015/09/tugas-m5-kpli-kk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar